HIV dan Penggunaan Narkoba
Diperbarui: 5 Juli 2024
Poin Penting
Penggunaan zat mengacu pada penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol dan termasuk penyalahgunaan obat resep dan obat bebas.
Penggunaan narkoba dapat mengarah pada perilaku berisiko yang meningkatkan kemungkinan tertular HIV atau menularkannya kepada orang lain. Perilaku berisiko antara lain berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum suntik. Misalnya, seseorang yang menggunakan narkoba atau alkohol mungkin melakukan hubungan seks tanpa kondom atau berbagi jarum suntik saat menyuntik narkoba.
Penggunaan narkoba dapat membahayakan kesehatan pengidap HIV. Secara khusus, penggunaan narkoba dan alkohol dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan merusak hati.
Orang dengan HIV menggunakan kombinasi obat-obatan HIV (disebut rejimen pengobatan HIV) setiap hari agar tetap sehat. Penggunaan narkoba dapat membuat kita sulit fokus dan patuh pada rejimen pengobatan HIV sehari-hari. Melewatkan pengobatan HIV memungkinkan HIV berkembang biak dan merusak sistem kekebalan tubuh.
Interaksi obat antara obat HIV dan narkoba dapat meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.
Apa hubungan antara HIV dan penggunaan narkoba?
Penggunaan narkoba adalah penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol, termasuk penyalahgunaan obat resep dan obat bebas. Penggunaan narkoba berhubungan dengan HIV dalam beberapa hal berikut:
Penggunaan alkohol dan narkoba dapat mengarah pada perilaku berisiko yang meningkatkan kemungkinan tertular HIV atau menularkannya kepada orang lain (disebut penularan HIV). Narkoba termasuk narkoba suntik dan non-suntik, seperti opioid (termasuk heroin), methamphetamine (meth), kokain crack, dan inhalansia (popper). Beberapa obat resep dan obat bebas mengandung stimulan yang bila digunakan secara tidak tepat juga dapat memicu perilaku berisiko.
Penggunaan narkoba dapat membahayakan kesehatan orang dengan HIV. Secara khusus, penggunaan narkoba dan alkohol dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan merusak hati.
Bagaimana penggunaan narkoba meningkatkan risiko tertular HIV?
Penggunaan narkoba dan alkohol mempengaruhi otak, sehingga sulit berpikir jernih. Hal ini mencakup penggunaan obat resep dan obat bebas untuk tujuan selain yang ditentukan, dalam jumlah berlebihan, atau dalam jangka waktu lebih lama dari yang dimaksudkan. Orang yang menggunakan narkoba atau alkohol mungkin membuat keputusan yang buruk dan mengambil risiko.
Beberapa perilaku berisiko dapat meningkatkan risiko tertular atau menularkan HIV. Misalnya, seseorang yang menggunakan narkoba atau alkohol mungkin melakukan hubungan seks tanpa kondom atau berbagi jarum suntik saat menyuntik narkoba.
Secara global, HIV menyebar terutama melalui:
Melakukan hubungan seks anal atau vagina dengan seseorang yang mengidap HIV tanpa menggunakan kondom atau tanpa meminum obat untuk mencegah HIV
Berbagi peralatan (pekerjaan) narkoba suntikan, misalnya jarum suntik, dengan pengidap HIV
Bagaimana penggunaan narkoba dapat mempengaruhi seseorang dengan HIV?
Penggunaan narkoba dapat membahayakan kesehatan orang dengan HIV dalam beberapa cara.
Narkoba dan alkohol dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
HIV merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi dan kanker tertentu. Penggunaan narkoba atau alkohol dapat semakin merusak sistem kekebalan tubuh dan memperburuk infeksi HIV.
Narkoba dan alkohol dapat merusak hati dan menyebabkan penyakit hati.
Salah satu fungsi utama hati adalah membuang zat berbahaya (racun) dari darah. Racun diproduksi ketika hati memecah bahan kimia dalam obat-obatan atau alkohol. Penggunaan narkoba dan alkohol dapat merusak hati sehingga membuatnya bekerja lebih keras untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Penumpukan racun dapat melemahkan tubuh dan memicu penyakit hati.
Beberapa obat rekreasional dapat berinteraksi dengan obat HIV. Penggunaan narkoba dan alkohol dapat mempersulit penggunaan obat HIV setiap hari. Orang dengan HIV meminum kombinasi obat-obatan HIV setiap hari agar tetap sehat. Penggunaan narkoba atau alkohol dapat membuat kita sulit fokus dan tidak patuh pada rejimen pengobatan HIV sehari-hari. Melewatkan pengobatan HIV memungkinkan HIV berkembang biak dan merusak sistem kekebalan tubuh.
Jika Anda menggunakan narkoba atau minum alkohol, lakukan langkah-langkah berikut untuk melindungi kesehatan Anda.
Jika Anda menggunakan narkoba atau alkohol:
Jangan berhubungan seks jika Anda sedang mabuk.
Gunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seks.
Jika Anda minum alkohol:
Minum secukupnya. Minum dalam jumlah sedang maksimal 1 gelas per hari untuk perempuan dan maksimal 2 gelas per hari untuk laki-laki. Satu minuman adalah sebotol bir 12 ons, segelas anggur 5 ons, atau segelas minuman keras
Jika Anda menyuntikkan narkoba:
Gunakan hanya jarum suntik dan peralatan suntik obat yang baru dan steril setiap kali Anda menyuntik.
Jangan pernah berbagi jarum suntik.
Terapi, obat-obatan, dan metode lain juga tersedia untuk membantu Anda menghentikan atau mengurangi konsumsi alkohol atau penggunaan obat-obatan. Anda dapat berbicara dengan konselor atau penyedia layanan kesehatan tentang pilihan yang mungkin tepat untuk Anda.
Artikel asli: HIV and Substance Use
Tautan asli: https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/hiv-and-substance-use