HEPATITIS
Diperbarui 5 April 2024
Apa Hepatitis Itu?
Hepatitis berarti radang atau pembengkakan hati. Hepatitis bisa disebabkan oleh virus, alkohol, narkoba, obat (termasuk obat yang diresepkan), atau racun. Penyebab lainnya adalah infeksi oportunistik (IO) seperti Mycobacterium Avium Complex (MAC) atau Sitomegalovirus (CMV).
Hepatitis merupakan penyakit yang sangat umum. Penyakit ini dapat terjadi bahkan pada orang yang sistem kekebalannya sehat. Hepatitis juga bisa mengakibatkan parutan hati (sirosis), dan kegagalan fungsi hati yang bisa mematikan.
Banyak kasus hepatitis tidak diobati karena tidak ada gejala atau gejala yang dikira diakibatkan hanya oleh serangan flu biasa. Gejala hepatitis yang paling umum adalah nafsu makan hilang, kelelahan, demam, pegal sekujur tubuh, mual dan muntah serta nyeri pada perut. Beberapa orang mungkin mengalami air seni yang menjadi berwarna gelap, buang air besar berwarna pucat, dan kulit serta mata menguning (disebut ikterus atau jaundice).
Dokter akan memeriksa darah kita untuk melihat apakah hati kita bekerja secara normal. Tes fungsi hati tersebut mencakup pengukuran tingkat bahan kimia tertentu, misalnya bilirubin, AST dan ALT (SGOT dan SGPT). Tingkat zat ini yang tinggi dalam darah mungkin menandai hepatitis. Tes darah juga dapat dipakai untuk mencari virus penyebab hepatitis. Tes hepatitis virus dianjurkan untuk semua orang dengan HIV.
Virus Hepatitis
Virus hepatitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan dan kerusakan hati. Peradangan adalah pembengkakan yang terjadi ketika jaringan tubuh terluka atau terinfeksi. Peradangan dapat merusak organ. Para peneliti telah menemukan beberapa virus berbeda yang menyebabkan hepatitis, termasuk hepatitis A, B, C, D, dan E.
Hepatitis A dan hepatitis E biasanya menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang telah terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Orang juga bisa tertular hepatitis E karena makan daging babi, rusa, atau kerang yang kurang matang.
Hepatitis B, hepatitis C, dan hepatitis D menyebar melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi. Hepatitis B dan D juga dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh lainnya. Kontak ini dapat terjadi melalui banyak cara, termasuk berbagi jarum suntik narkoba atau melakukan hubungan seks tanpa pengaman.
Virus hepatitis A dan E biasanya hanya menyebabkan infeksi akut atau jangka pendek. Pada infeksi akut, tubuh Anda mampu melawan infeksi dan virus pun hilang.
Virus hepatitis B, C, dan D dapat menyebabkan infeksi akut dan kronis, atau jangka panjang (biasanya lebih dari 6 bulan). Hepatitis kronis terjadi ketika tubuh Anda tidak mampu melawan virus hepatitis dan virus tidak kunjung hilang. Hepatitis kronis dapat menyebabkan komplikasi seperti sirosis, gagal hati, dan kanker hati. Diagnosis dini dan pengobatan hepatitis kronis dapat mencegah atau menurunkan peluang Anda terkena komplikasi ini.
Ketika dokter tidak dapat menemukan penyebab hepatitis pada seseorang, mereka mungkin menyebut kondisi ini sebagai hepatitis non-A-E atau hepatitis X. Para ahli berpendapat bahwa virus yang tidak diketahui selain hepatitis A, B, C, D, dan E dapat menyebabkan beberapa kasus hepatitis. Para peneliti sedang berupaya mengidentifikasi virus-virus ini.