Pada tahun 2021, Indonesia menempati urutan ketiga jumlah kasus TBC terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus TBC 824.000, dengan perkiraan jumlah orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) sebanyak 536.587. Kasus ko-infeksi TBC HIV diperkirakan sebanyak 18.000 kasus, dengan 4.800 orang pasien TBC HIV telah meninggal dunia dari sekitar 93.000 kematian akibat TBC. Skrining TBC dilakukan pada 80% orang dengan HIV yang berkunjung ke layanan PDP, namun baru sekitar 12% ODHIV yang mendapatkan Terapi Pencegahan TBC (TPT).
Kolaborasi TBC - HIV di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2007. Hambatan terbesar untuk kerjasama yang baik antara program TBC dan HIV adalah ketersediaan layanan di berbagai tingkat layanan kesehatan. Layanan TBC dilakukan oleh fasyankes primer, sedangkan layanan HIV terkonsentrasi di fasilitas tingkat yang lebih tinggi, terutama rumah sakit. Untuk itu peran komunitas pendamping orang dengan HIV positif merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan TBC - HIV di Indonesia.
Sementara itu pada tahun yang sama, telah dilakukan skrining gejala TBC pada kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), Waria, Pengguna NAPZA Suntik (Penasun), dan ODHIV dengan hasil sebanyak 2.526 terduga TBC dirujuk untuk pemeriksaan diagnostik, 262 orang terdiagnosis TBC, dan 249 orang mendapatkan pengobatan TBC.
Capaian-capaian tersebut belum mencapai target yang ditetapkan karena berbagai tantangan yang dihadapi, misalnya mekanisme rujukan yang belum berjalan baik, petugas kesehatan belum terlatih atau masih perlu bimtek intensif, permasalahan ketersediaan logistik, belum optimalnya peran komunitas/LSM di dalam kolaborasi TBC - HIV, dan lain-lain. Ditambah lagi, pandemi COVID-19 memperberat situasi layanan kesehatan sehingga capaian tahun 2021 turun dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya.
Yayasan Victory Plus di Jogjakarta dan Yayasan Mahameru di Jawa Timur merupakan dua dari sekian banyaknya Lembaga Organisasi Masyarakat yang memberi dukungan pendampingan bagi orang dengan HIV positif di Indonesia dibawah kemitraan Yayasan Spiritia. Lewat peran pasien supporter mereka bekerja sama dengan layanan PDP HIV mulai dari memberi paket informasi HIV hingga melakukan pendampingan untuk memastikan semua orang dengan HIV positif yang didampingi mendapatkan layanan pengobatan ARV termasuk didalamnya melakukan kegiatan notifikasi pasangan dan memfollow up orang dengan HIV positif yang berhenti minum ARV agar kembali mengakses ARV.
Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV positif agar tidak sakit TB, para Pasien Supporter mengintegrasikan kegiatan TBC - HIV kedalam layanan pendampingan mulai dari memberi paket informasi TBC, terlibat dalam mengfasilitasi rujukan TBC hingga memastikan mereka yang sakit TBC mendapatkan pengobatan TBC (OAT) dan yang tidak sakit TBC mendapatkan terapi pencegahan TBC (TPT).
Selama kurun waktu Januari hingga September 2022 diperoleh hasil jumlah orang dengan HIV positif yang mendapat paket informasi TBC di Jogjakarta 3191 dan di Jawa Timur 9866. Sebanyak 97 orang di Jogjakarta dan 53 orang di Jawa Timur berhasil dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan TBC dengan hasil 5 orang di Jogjakarta dan 16 orang di Jawa Timur terdiagnosis TBC dan mendapatkan pengobatan TBC. Jumlah orang dengan HIV positif yang mengakses TPT di Jogjakarta 231 dan di Jawa Timur 185. Cakupan pemberian TPT di Jogjakarta dan di Jawa Timur berjumlah 418 orang atau sebesar 83% dari cakupan keseluruhan peran pasien supporter mitra implementing unit Yayasan Spiritia berjumlah 499 orang yang berada di 32 propinsi di Indonesia. Sedangkan jumlah orang dengan HIV positif yang sakit TBC pada dua propinsi ini berjumlah 21 orang atau sebesar 7% dari jumlah temuan kasus TBC yang mendapatkan pengobatan 293 di 32 propinsi wilayah intervensi implementing unit mitra Spiritia.
Propinsi | ODHIV dapat info TBC | ODHIV periksa TBC | ODHIV sakit TBC dan mendapatkan pengobatan TBC | ODHIV dapat info TPT | ODHIV akses TPT |
DI Yogyakarta | 3.191 | 97 | 5 | 709 | 231 |
Jawa Timur | 9.866 | 53 | 16 | 219 | 185 |
Capaian seluruh mitra IU Spiritia di Indonesia | 113.996 | 2.585 | 293 | 1.121 | 499 |
Proporsi hasil cakupan di 2 Propinsi | 11% | 5,8% | 7% | 82% | 83% |
Faktor pendukung yang memberikan kontribusi pada pencapaian TBC HIV di dua propinsi ini adalah adanya dukungan yang sangat positif dari stakeholder setempat seperti Dinas Kesehatan dan Fasyankes yang mendorong agar peran komunitas HIV diberdayakan semaksimal mungkin dalam kegiatan TBC HIV. Sedangkan di Propinsi Jogjakarta, selain mendapat dukungan dari stakeholder setempat, dukungan kerja sama kemitraan dengan Organisasi Masyarakat setempat telah dilakukan dengan Zero TB Jogjakarta, Sinergi Sehat indonesia dan Yayasan Siklus Indonesia yang bekerja secara kolaboratif dalam kegiatan TBC – HIV.
Praktik baik dari kegiatan TBC HIV ini adalah adanya peran pasien supporter yang memberikan paket informasi konprehensif tentang TBC dimulai dari proses rujukan sampai dengan pada proses pendampingan yang berkelanjutan dengan modalitas peningkatan kapasitas TBC HIV di masing masing lembaga yang dilakukan secara mandiri atau berkolaboratif dengan lembaga lainnya.
Yakub Gunawan
Chair SWG TB HIV CCM Indonesia
17 November 2022