[email protected] | (021) 2123-0242, (021) 2123-0243
Ikuti kami | Bahasa

Detail Blog

Fosamprenavir

31 Agustus 2023, 1844 kali dilihat Index

Apa Fosamprenavir Itu?

Fosamprenavir adalah obat yang dipakai sebagai bagian dari terapi antiretroviral (ART). Obat ini juga dikenal sebagai Lexiva atau Telzir. Fosamprenavir dibuat oleh Viiv Healthcare. Fosamprenavir belum tersedia dalam versi generik. Saat ini fosamprenavir belum tersedia secara umum di Indonesia.

Fosamprenavir adalah protease inhibitor. Obat golongan ini mencegah pekerjaan enzim protease. Protease HIV bertindak seperti gunting kimia. Enzim ini memotong bahan baku HIV menjadi potongan khusus yang dibutuhkan untuk membangun virus baru. Protease inhibitor merusak gunting ini.

Siapa Sebaiknya Memakai Fosamprenavir?

Fosamprenavir disetujui di AS pada 2003 sebagai obat antiretroviral (ARV) untuk orang dengan infeksi HIV. Pada 2007, versi sirop disetujui untuk dipakai oleh anak berusia 2 sampai 18 tahun. Pada 2012, ARV ini disetujui untuk anak berusia 4 minggu ke atas.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapan sebaiknya mulai memakai ART. Kita dan dokter harus mempertimbangkan jumlah CD4, viral load, gejala yang kita alami, dan sikap kita terhadap penggunaan ART. Lembaran Informasi (LI) 404 memberi informasi lebih lanjut tentang pedoman penggunaan ART.

Jika kita memakai fosamprenavir dengan ARV lain, kita dapat mengurangi viral load kita pada tingkat yang sangat rendah dan meningkatkan jumlah CD4 kita. Hal ini seharusnya berarti kita lebih sehat untuk waktu lebih lama.

Bagaimana dengan Resistansi terhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagian dari bibit HIV baru menjadi sedikit berbeda dengan aslinya. Jenis berbeda ini disebut mutan. Kebanyakan mutan langsung mati, tetapi beberapa di antaranya terus menggandakan diri, walaupun kita tetap memakai ART – mutan tersebut ternyata kebal terhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerja lagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengembangkan resistansi’ terhadap obat tersebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebih lanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengembangkan resistansi terhadap satu macam obat, virus juga menjadi resistan terhadap ARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’ atau ‘cross resistance’ terhadap obat atau golongan obat lain. Kemungkinan fosamprenavir tidak resistan silang dengan protease inhibitor lain.

Resistansi dapat segera berkembang. Sangat penting memakai ARV sesuai dengan petunjuk dan jadwal, serta tidak melewati atau mengurangi dosis.

Bagaimana Fosamprenavir Dipakai?

Fosamprenavir dipakai sebagai tablet. Takaran normal untuk orang dewasa adalah 1.400mg dipakai dua kali sehari. Masing-masing tablet mengandung 700mg, jadi kita harus memakai dua tablet fosamprenavir dua kali sehari. Fosamprenavir juga dapat dipakai dalam berbagai kombinasi dengan ritonavir untuk meningkatkan tingkatnya dalam darah. Takaran tergantung pada apakah kita sebelumnya sudah pernah memakai ART, atau protease inhibitor lain. Pastikan dokter mengetahui riwayat ART kita.

Takaran untuk anak dihitung berdasarkan berat badan.

Bila kita mempunyai masalah hati atau kerusakan pada hati, bahas dengan dokter. Mungkin takaran fosamprenavir harus disesuaikan.

Fosamprenavir boleh dipakai dengan atau tanpa makan. Fosamprenavir dapat disimpan pada suhu ruang. Namun bila kita memakai fosamprenavir bersamaan dengan ritonavir, ritonavir harus disimpan dalam kulkas, atau sampai 30 hari pada suhu ruang (di bawah 25ºC).

Apa Efek Samping Fosamprenavir?

Efek samping paling umum yang diakibatkan oleh fosamprenavir termasuk mual, diare, muntah, ruam dan sakit kepala. Beberapa orang mengalami mati rasa di daerah mulut, dan nyeri pada perut. Kurang dari 1% orang mengalami masalah kulit yang berat, termasuk sindrom Stevens-Johnson (lihat LI 562). Diare biasanya dapat ditangani dengan obat tanpa resep.

Fosamprenavir dapat menyebabkan peningkatan pada tingkat kolesterol dan trigliserida (lemak dalam darah – lihat LI 123), serta angka serangan jantung (lihat LI 652). Tingkat lemak dalam darah dan risiko serangan jantung sebaiknya diukur sebelum penggunaan fosamprenavir dimulai dan secara berkala selama ARV ini dipakai.

Fosamprenavir adalah obat sulfa. Bila kita alergi terhadap obat sulfa, pastikan hal ini diketahui oleh dokter.

Bagaimana Fosamprenavir Berinteraksi dengan Obat Lain?

Fosamprenavir diuraikan oleh hati, dan dapat berinteraksi dengan obat lain yang juga diuraikan oleh hati (lihat LI 407). Interaksi ini dapat mengubah tingkat masing-masing obat dalam aliran darah kita dan mengakibatkan overdosis atau dosis rendah. Interaksi baru terus-menerus diketahui. Pastikan dokter tahu SEMUA obat, suplemen dan jamu yang kita pakai.

Obat yang harus diperhatikan termasuk ARV lain, obat yang dipakai untuk mengobati TB (lihat LI 515), obat untuk disfungsi ereksi (mis. Viagra), obat yang mengendalikan denyut jantung (antiaritmia), dan obat sakit kepala migran. Interaksi juga dapat terjadi dengan beberapa antihistamin (obat antialergi), sedatif, obat untuk mengurangi kolesterol, dan obat antijamur.

Diperbarui 7 April 2014 berdasarkan FS 448 The AIDS InfoNet 4 Februari 2014