WHO: Lima Puluh Negara Terdampak Pembekuan Dana USAID
Tanggal: 13 Februari 2025, Sophie Hutchinson & Philippa Roxby (bbc.com)
Program-program untuk menangani HIV, polio, mpox, dan flu burung terdampak oleh pembekuan puluhan miliar dolar dana bantuan luar negeri dari Amerika Serikat, kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Presiden AS Donald Trump telah mengambil langkah untuk menutup United States Agency for International Development (USAID), dengan alasan bahwa pengeluarannya "sama sekali tidak dapat dijelaskan."
Namun, Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, mendesak pemerintahan Trump untuk mempertimbangkan kembali pendanaan bantuan hingga solusi lain dapat ditemukan.
Dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu, Dr. Tedros mengatakan bahwa layanan pengobatan HIV dan layanan kesehatan lainnya telah terganggu di 50 negara.
Gangguan Layanan Kesehatan Akibat Pembekuan Dana
Berbicara untuk pertama kalinya secara terbuka mengenai pembekuan dana bantuan AS dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Dr. Tedros mengatakan:
"Ada tindakan yang diambil oleh pemerintah AS... yang kami khawatirkan berdampak serius terhadap kesehatan global."
Secara khusus, ia menyoroti penghentian PEPFAR (President's Emergency Plan for AIDS Relief), yang menyebabkan terhentinya layanan pengobatan, tes, dan pencegahan HIV di 50 negara.
Ia menambahkan bahwa meskipun ada upaya untuk mempertahankan layanan penyelamat jiwa, gangguan tetap terjadi.
"Klinik-klinik ditutup, dan tenaga kesehatan dirumahkan," kata Dr. Tedros.
Para pakar kesehatan global memperingatkan bahwa pemangkasan dana ini dapat mempercepat penyebaran penyakit, serta menunda pengembangan vaksin dan pengobatan baru.
Dampak Luas dari Penghentian USAID
Trump beralasan bahwa USAID adalah lembaga yang 'tidak kompeten dan korup'.
Baru-baru ini, ia mengumumkan pemangkasan besar-besaran terhadap 10.000 staf USAID dan penghentian hampir semua program bantuannya.
USAID menghabiskan sekitar $40 miliar (setara dengan £32 miliar) atau sekitar 0,6% dari total anggaran tahunan pemerintah AS untuk bantuan kemanusiaan, yang sebagian besar digunakan untuk program kesehatan.
Sebagian besar dana USAID digunakan di Asia, Afrika Sub-Sahara, dan Eropa, termasuk dalam upaya kemanusiaan di Ukraina.
Elon Musk, miliarder teknologi yang bekerja sama dengan Gedung Putih untuk mengurangi ukuran pemerintahan federal, sebelumnya menyebut USAID sebagai "organisasi kriminal."
Namun, baik Trump maupun Musk tidak memberikan bukti jelas yang mendukung klaim mereka.
Amerika Serikat Menarik Diri dari WHO
Selain membekukan dana USAID, Presiden Trump juga telah mengambil langkah untuk menarik Amerika Serikat dari keanggotaan WHO.
Di bawah pemerintahan Biden, AS adalah penyandang dana terbesar badan kesehatan PBB tersebut, menyumbang hampir seperlima dari anggaran WHO pada tahun 2023.
Dr. Tedros mengatakan bahwa keputusan Trump mempengaruhi kerja sama antarnegara dalam menangani ancaman kesehatan global. Ia juga menyebut bahwa AS telah mengurangi pelaporan kasus flu burung pada manusia.
WHO mengatakan telah menerapkan langkah-langkah darurat, mirip dengan yang digunakan selama pandemi Covid-19, untuk menutupi kekurangan, misalnya dalam persediaan obat antiretroviral penyelamat jiwa bagi orang dengan HIV.
Meg Doherty, Direktur Program HIV, Hepatitis, dan Infeksi Menular Seksual (IMS) Global WHO, mengatakan bahwa saat ini WHO berupaya mengoordinasikan pembagian stok obat penting antarnegara.
Namun, ia menegaskan bahwa solusi jangka panjang sangat diperlukan:
"Kami telah berupaya mencari dukungan dari negara ke negara untuk berbagi pasokan, tetapi ini hanya pendekatan jangka pendek."
Artikel asli: Fifty countries affected by USAID freeze, says WHO
Tautan asli: https://www.bbc.com/news/articles/czj3z290ngyo