Kasus ketujuh penyembuhan HIV dilaporkan pada Konferensi AIDS 2024
Liputan dari International AIDS Conference. Dilaporkan pada tanggal: 2 Agustus 2024
Selama Konferensi AIDS Internasional ke-25 (AIDS 2024), yang diadakan di Munich, Jerman, kasus baru sembuh dari HIV dilaporkan dan memicu optimisme akan kesembuhan HIV pada akhirnya.
Pada tahun 2007, Timothy Brown, yang disebut sebagai pasien pertama di Berlin, adalah orang pertama yang dianggap sembuh dari HIV. Ia menjalani transplantasi sel punca untuk mengobati leukemia dari seorang donor yang membawa mutasi genetik langka CCR5-delta 32, yang diketahui memberikan resistensi genetik terhadap HIV – membuat sel imun yang direkonstitusi (sel CD4) tidak dapat terinfeksi HIV.
Meskipun Timothy meninggal karena kekambuhan leukemia pada tahun 2020, keberhasilan pengobatannya telah menyebabkan empat orang lainnya mengikuti pengobatan serupa dan mengalami remisi berkelanjutan. Satu kasus tambahan yang dilaporkan pada tahun 2023 telah diobati dengan transplantasi sel induk yang tidak resistan terhadap HIV (diambil dari donor yang tidak membawa mutasi ini) juga mengalami remisi HIV yang berkepanjangan.
Kasus baru yang dipaparkan pada AIDS 2024 adalah seorang pria Jerman berusia 60 tahun yang memiliki HIV dan didiagnosis menderita leukemia myeloid akut dan menjalani transplantasi sel punca darah pada tahun 2015 dari seorang donor dengan mutasi CCR5-delta 32. Akan tetapi, donor sel punca tersebut memiliki satu mutasi CCR5-delta 32, bukan mutasi ganda, yang merupakan perbedaan penting, karena sel-sel tersebut tidak sepenuhnya kebal terhadap HIV. Ia menghentikan pengobatan antiretroviralnya pada akhir tahun 2018 dan sejak saat itu, HIV tidak ditemukan dalam beberapa sampel, termasuk biopsi jaringan usus dan teknik virus yang sangat sensitif.
Kasus ini tidak memiliki implikasi klinis langsung, karena prosedur transplantasi sel punca rumit dan mengandung risiko, dan hanya diperuntukkan bagi pasien yang memerlukan transplantasi karena adanya keganasan/kanker tertentu. Namun, hasilnya memperkuat seruan untuk penelitian lanjutan terhadap teknik yang dapat mensimulasikan sel resistan ini pada pasien HIV, seperti teknik penyuntingan gen.
Laporan ini mengonfirmasi keberadaan beberapa rute untuk mengeksplorasi berbagai intervensi guna merangsang sel punca tertentu guna mencapai pengendalian dan penyembuhan HIV jangka panjang. Jika pasien dapat menggunakan donor transplantasi sel punca dengan hanya satu mutasi pada reseptor CCR5, strategi penyembuhan HIV yang potensial ini dapat digunakan lebih luas, karena profil genetik ini lebih sering ditemukan.
“Pasien kedua di Berlin mengonfirmasi bahwa kita bergerak ke arah yang benar, tetapi kita harus mendukung lebih banyak penelitian sebelum remisi HIV jangka panjang atau penyembuhan HIV menjadi kenyataan bagi orang yang hidup dengan HIV,” kata Dr. Meg Doherty, Direktur Program HIV, Hepatitis, dan IMS Global WHO. “Meskipun kami sangat gembira dengan kasus penyembuhan HIV berikutnya yang potensial, kami menyadari bahwa untuk mencapai tujuan mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030, respons HIV global harus terus mempromosikan pengujian HIV, memperluas cakupan ART yang efektif, dan berfokus pada penjangkauan orang-orang yang paling terdampak dan berisiko tinggi.”
Artikel asli: A seventh case of HIV cure reported at AIDS 2024
Tautan asli: https://www.who.int/news/item/25-07-2024-a-seventh-case-of-hiv-remission-reported-at-aids-2024
Sumber:
Gaebler C et al. The next Berlin patient: sustained HIV remission surpassing five years without antiretroviral therapy after heterozygous CCR5 WT/Δ32 allogeneic hematopoietic stem cell transplantation. 25th International AIDS Conference, Munich, Germany, 22-26 July 2024. Oral abstract.