Abacavir dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
Liputan dari International AIDS Conference. Dilaporkan pada tanggal: 1 Agustus 2024
Menurut analisis eksploratif dari uji klinis internasional besar yang sebagian besar didanai oleh National Institutes of Health (NIH), penggunaan obat antiretroviral (ARV) abacavir saat ini atau sebelumnya dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular pada orang dengan HIV. Tidak ada peningkatan risiko kejadian kardiovaskular untuk obat antiretroviral lain yang termasuk dalam analisis. Temuan tersebut akan dipresentasikan pada Konferensi AIDS Internasional 2024 (AIDS 2024) di Munich, Jerman.
Uji Coba Acak untuk Mencegah Kejadian Vaskular pada HIV (studi Randomized Trial to Prevent Vascular Events in HIV/REPRIEVE) mendaftarkan 7.769 peserta studi dengan HIV dari 12 negara yang menemukan penggunaan obat statin penangkal kolesterol setiap hari untuk mengurangi risiko kejadian kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke hingga lebih dari sepertiga. Tim studi REPRIEVE juga melakukan analisis statistik untuk menilai apakah ARV tertentu dikaitkan dengan risiko kejadian kardiovaskular di antara peserta studi, yang semuanya memiliki risiko penyakit kardiovaskular rendah hingga sedang. ARV yang dipilih untuk analisis sebelumnya telah dikaitkan dengan risiko kardiovaskular dan mencakup abacavir, tenofovir, zidovudine, stavudine, dan obat-obatan dari kelas protease inhibitor (PI). Semuanya diminum sebagai bagian dari rejimen ART multi-obat.
Secara keseluruhan, 22% dari peserta studi melaporkan paparan sebelumnya terhadap abacavir, 86% terhadap tenofovir, 49% terhadap zidovudine atau stavudine, dan 47% terhadap PI. Pada awal studi, 13% dari peserta mengonsumsi abacavir, 61% mengonsumsi tenofovir, 10% mengonsumsi zidovudine atau stavudine, dan 26% mengonsumsi PI. Dalam analisis para peneliti, peserta yang sebelumnya dan saat ini sedang menggunakan abacavir memiliki risiko kejadian kardiovaskular yang lebih tinggi masing-masing sebesar 50% dan 42%, dibandingkan dengan peserta tanpa paparan abacavir. Penggunaan ARV lain sebelumnya atau saat ini tidak dikaitkan dengan perubahan risiko kejadian kardiovaskular, dan pemberian bersamaan kelas obat ARV umum sebagai bagian dari rejimen ART tidak memengaruhi peningkatan risiko kejadian kardiovaskular di antara peserta dengan paparan abacavir saat ini atau sebelumnya.
Menurut peneliti, temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang juga mengidentifikasi peningkatan risiko penyakit kardiovaskular yang terkait dengan abacavir. Mereka menyarankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami peningkatan risiko yang diamati dalam analisis ini, termasuk bagaimana temuan ini harus dipertimbangkan dalam konteks faktor risiko penyakit kardiovaskular yang diketahui, seperti dislipidemia, diabetes, dan hipertensi, bagi orang dengan HIV.
Artikel asli: Exploratory Analysis Associates HIV Drug Abacavir with Elevated Cardiovascular Disease Risk in Large Global Trial
Tautan asli: https://www.hiv.gov/blog/exploratory-analysis-associates-hiv-drug-abacavir-with-elevated-cardiovascular-disease-risk-in-large-global-trial