Polusi dan risiko Tuberkulosis
Menurut WHO (saat ini belum ada referensinya), ada beberapa macam polutan luar ruangan yaitu:
Materi Partikulat (PM)
PM adalah indikator proksi umum untuk polusi udara. Ada bukti kuat terhadap dampak kesehatan yang buruk terkait dengan paparan polutan ini. Komponen utama dari PM adalah sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, karbon hitam, debu, mineral, dan air.
Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida adalah gas beracun yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa yang dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna bahan bakar karbon seperti kayu, bensin, arang, gas alam, dan minyak tanah.
Ozon (O3)
Ozon di permukaan tanah ini tidak sama dengan lapisan ozon di atmosfer bagian atas yang merupakan asap fotokimia dan terbentuk melalui reaksi dengan gas karena paparan sinar matahari.
Nitrogen dioksida (NO2)
Nitrogen dioksida adalah gas yang biasa dikeluarkan dari pembakaran bahan bakar di sektor transportasi dan industri.
Sulfur Dioksida (SO2)
Sulfur dioksida adalah gas tidak berwarna dengan bau tajam. Polutan ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (batubara dan minyak) dan peleburan bijih mineral yang mengandung belerang.
Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan risiko TB terjadi di wilayah dengan tingkat polusi udara yang lebih tinggi, menunjukkan hubungan yang kuat antara paparan polusi udara luar ruangan dengan kejadian TB. Penelitian menunjukkan dua polutan utama yang paling mungkin untuk menyebabkan risiko ini adalah Karbon monoksida (CO) dan Nitrogen dioksida (NO2) yang banyak dihasilkan dari hasil pembakaran (yang sempurna atau tidak sempurna) dari bahan bakar transportasi dan industri.
Saran
Gunakan masker jika sedang berada di wilayah dengan tingkat polusi tinggi untuk menghindari polusi dan mengurangi risiko orang dengan HIV mengembangkan TB.