Odha lebih rentan terhadap kematian akibat kanker paru, berdasarkan laporan dari para peneliti di Institut Kedokteran Johns Hopkins, Baltimore, A.S. Para peneliti tersebut berpendapat bahwa para dokter harus lebih mencurigai adanya kanker paru pada Odha yang merokok.
Pemimpin penelitian Dr. Malcolm V. Brock mengatakan pada Reuters, “di Johns Hopkins saat ini kami menangani kira-kira 105 pasien Odha penderita kanker yang sudah dibuktikan dengan biopsi. Ini merupakan kelompok terbesar di dunia yang pernah dilaporkan dari satu rumah sakit.”
Kanker paru pada kelompok ini “agresif dan muncul pada usia muda, rata-rata 46 tahun. Dan karena kebanyakan pasien datang dengan stadium lanjut, kemungkinan hidup sangat rendah,” demikian ditambahkan oleh Dr. Brock.
Dr. Brock dan rekan meneliti data secara retrospektif dari rekam medis 5000 pasien kanker paru. Dari kelompok ini, 92 HIV-positif, sementara status HIV yang lain tidak jelas.
Angka kematian meningkat pada kelompok Odha dan 92 persen meninggal akibat kanker paru (hazard ratio 1,57), para peneliti melaporkan dalam jurnal AIDS edisi September 2006.
Berkulit hitam dan mempunyai penyakit stadium lanjut dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang lebih buruk, tetapi setelah disesuaikan untuk faktor ini, infeksi HIV tidak.
Pada 32 pasien yang dipantau di klinik HIV, 60 persen hasil rontgen dada tidak menunjukkan adanya neoplasm pada satu tahun sejak diagnosis. Hal ini benar pada hanya 1 dari 28 (4 persen) pengamatan CT.
Dr Block menyimpulkan, “karena kanker paru biasanya muncul ketika pasien berusia 65-an, maka di rumah sakit kami memfokuskan pada peningkatan kesadaran di antara para dokter di klinik khusus HIV bahwa Odha perokok yang masih muda berisiko terhadap kanker paru.”
Ringkasan: Lung Cancer Particularly Aggressive in Patients With HIV
Sumber: J Acquir Immune Defic Syndr 2006;43:47-55